Minggu, 04 Maret 2012
Kisah Pengantin Sederhana - Fatimah & Ali
Ketika Nabi Muhammad SAW. Menikahkan Fatimah az-Zahra dengan
Ali bin Abi Talib, beliau mengundang Abu Bakar, Umar, dan Usamah untuk
membawakan “persiapan” Fatimah. Mereka bertanya – tanya tentang persiapan yang
dikatakan oleh Rasulullah SAW untuk putri kesayangannya itu. Kemudian, mereka
mendapati bahwa persiapan tersebut hanyalah alat penggiling gandum, Kulit
binatang yang disamak, kendi, dan sebuah piring.
Apabila Abu Bakar mengetahui hal itu, dia menangis. “Wahai
Rasulullah. Apakah ini sajah persiapan untuk Fatimah?”
Nabi Muhammad SAW. Pun menenangkannya lalu menjawab dengan
lembut. “Wahai Abu Bakar, ini sudah cukup bagi orang yang berada di dunia.”
Fatimah yang menjadi pengantin pada hari itu, kemudian
keluar dari rumahnya dengan memakai pakaian yang cukup bagus, tetapi dengan 12 kesan tambalan pada
pakaiannya. Tiada langsung solekan, apalah lagi perhiasan yang mahal.
Setelah Fatimah dan Ali dinikahkan, Fatimah senantiasa
menggiling gandum dengan tangannya, membaca Al-Quran dengan lidahnya,
menafsirkan kitab suci denagn hatinya, dan menangis dengan matanya.
Bagi Rasulullah, membuat majelis yang besar untuk pernikahan
putrinya bukanlah satu masalah. Namun baginya, sebagai seorng yang menjadi
model bagi umat manusia, “kemegahan” akan majelis pernikahan putrinya bunkan
ditunjukan melalui sesuatu yang bersifat duniawi. Rasulullah Cuma menunjukan
bahwa kemegahan melalui kesederhanaan dan sifat kanaah itu adalah kekayaan
hakiki.
Rasulullah SAW. Bersabda : “ kekayaan yang sejati adalah
kekayaan iman, yang tercemin dalam sifat kanaah.”
Iman, Kesederhanaan, dan Kanaah adalah suatu yang tidak
boleh dipisahkan. Seseorang beriman, berserah dari kesederhanaan hidupnya dan
kesederhanaan itu hasilnya dari sifatnya yang kanaah. Kanaah adalah sebuah
sikap yang menerima ketentuan Allah dengan sabar, dan menarik diri dari
kecintaan pada dunia.
Rasulullah SAW bersabda: “ kanaah adalah harta yang tak
pernah hilang dan satu simpanan yang tak akan lenyap.”
0 komentar:
Posting Komentar
Kritik dan saran yang membangun dipersilahkan, jangan lupa menjaga kesopanan dengan bahasa yang baik :)